Pada Tuhanlah Kuasa Dan Kemenangan Kita
Pada Tuhanlah kuasa dan kemenangan kita ~ Renungan kita ini diambil dari kitab Ayub
12:1-25. Penulis kitab Ayub menegaskan demikian: "Pada Dialah kuasa dan
kemenangan, Dialah yang menguasai baik orang yang tersesat maupun orang yang
menyesatkan." Ayub 12:16
Dalam kepahitan dan kegetiran hati karena beratnya penderitaan yang dialami, pada akhirnya Ayub tersadar dan mengerti bahwa di dalam Tuhan ada kuasa dan kemenangan. Ayub akhirnya juga ingat akan kuasa Tuhan yang sanggup mengubah keadaan hidupnya.
Dalam kepahitan dan kegetiran hati karena beratnya penderitaan yang dialami, pada akhirnya Ayub tersadar dan mengerti bahwa di dalam Tuhan ada kuasa dan kemenangan. Ayub akhirnya juga ingat akan kuasa Tuhan yang sanggup mengubah keadaan hidupnya.
Jika Tuhan turut campur tangan dalam kehidupan seseorang, segala sesuatu
yang tak beres pasti dapat diubah-Nya, asal kita memiliki penyerahan diri penuh
kepada kekuatan kuasa-Nya.
Ada tertulis: "Bila Ia membongkar, tidak ada yang
dapat membangun kembali; bila Ia menangkap seseorang, tidak ada yang dapat
melepaskannya." (Ayub 12:14). Kalau Tuhan ingin
memperbaiki hidup seseorang yang tak benar, tak seorang pun dapat mencegahnya.
Kita tidak bisa lari dari hadapan Tuhan untuk menghindarkan diri dari proses-Nya ini. Pemazmur berkata, "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku." (Mazmur 139:7-10).
Kita tidak bisa lari dari hadapan Tuhan untuk menghindarkan diri dari proses-Nya ini. Pemazmur berkata, "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku." (Mazmur 139:7-10).
Ada banyak kesaksian, sebelum seseorang bertobat bisnisnya sangat
lancar. Tetapi setelah ia bertobat dan mengikut Tuhan, bisnisnya justru
menjadi bangkrut. Dalam keadaan seperti ini banyak di antara mereka yang
memilih lari meninggalkan Tuhan. Mengapa bisa terjadi?
Sesungguhnya Tuhan ingin 'membersihkan' hidup orang, siapa
tahu dahulu bisnis dan kekayaan yang dimilikinya didapatnya dari cara yang tak
wajar atau bertentangan dengan firman Tuhan; dan kini Tuhan mau kita
memulai segala sesuatu dari nol bersama-Nya dan bertumbuh kembali dalam
kelimpahan berkat yang benar, jujur dan berkenan di mata Tuhan.
Pada saat dibentuk Tuhan, apabila kita mau merendahkan diri dan
berserah, Tuhan yang adalah sumber hikmat dan kekuatan, pasti akan menolong
kita sehingga kita dapat bertahan dan mampu melewati masa kritis itu dengan
kemenangan.
"Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian." Ayub 12:13
"Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian." Ayub 12:13
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2017
Post a Comment for "Pada Tuhanlah Kuasa Dan Kemenangan Kita"