Barometer Iman
Barometer iman ~ Landasan firman Tuhan untuk tema barometer dari renungan kita
ini, diambil dari tulisan penginjil Markus, yaitu di dalam Markus 4:38a. Firman
Tuhan tersebut menegaskan demikian : "Lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan
berkata kepada-Nya : "Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?". Iman
dalam kekristenan merupakan salah satu topik yang sangat penting dalam dogmatika
Kristen. Iman memiliki tempat yang sangat strategis dalam kehidupan setiap orang
percaya. Dalam Ibrani 11 : 1, penulis Ibrani menegaskan demikian : "Iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat". Dengan demikian, iman menjadi fondasi yang di atasnya kita
menaruh harapan kepada Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian, harapan kita hanya
bisa menjadi kuat dan menjadi kenyataan sangat ditentukan oleh iman kita.
Sekalipun kita memiliki iman di dalam Yesus Kristus, tidak menjamin bahwa kita
bebas dari masalah, penderitaan dan ujian serta kesukaran dalam perjalanan hidup
kita. Justru iman kepada Yesus Kristus akan dimurnikan melalui badai,
pergumulan, tantangan, ujian dan beragam masalah lainnya di dalam hidup kita.
Para murid pada waktu itu mereka sedang menghadapi badai yang luar biasa. Mereka
merasa terancam oleh badai tersebut. Bagi mereka, badai yang mereka hadapi akan
menghancurkan dan membinasakan mereka. Mereka begitu panik. Dan bagi para murid,
ditengah badai yang sedang mereka hadapi yang mereka perlukan ialah jangkar.
Bagi mereka, jangkar tersebut sangat penting untuk bisa membuat perahu mereka
tidak terbawa arus. Karena itu mereka akan segera mencari dan mengambil jangkar
tersebut yang mereka simpan diburitan. Dan pada saat itu, Yesus sedang tidur di
buritan kapal tempat dimana jangkar itu berada. Bagi para murid, Yesus yang
sedang tidur diburitan menjadi penghalang bagi mereka untuk mengambil jangkar
tersebut. Itu sebabnya, mereka berkata kepada Ysus, : Guru, tidak pedulikah
Engkau kalau kita binasa?" Bagi kitapun, sering kali apa yang dilakukan oleh
para murid juga kita lakukan. Misalna ketika terjadi kebakaran, entah di rumah
kita, atau di kantor tempat kita bekerja, atau di perusahaan tempat kita
mengabdi, atau di pasar dan lain sebagainya. Hal pertama yang kita lakukan
berusaha untuk mencari alat pemadam kebakaran. Karena secara logika api bisa
dipadamkan dengan menggunakan pemadam kebakaran. Tanpa disadari bahwa perasaan
aman kita sering bersumber dan bergantung pada benda-benda atau orang-orang
tertentu dalam hidup kita. Kita merasa aman kalau benda/orang itu ada di dekat
kita. Misalnya jumlah tabungan di rekening cukup besar. Telepon genggam super
pintar ada di tangan kita. Seorang keluarga yang memiliki kekayaan. Kolega yang
memiliki jabatan atau berkedudukan penting. Kenalan dekat yang memiliki relasi
dengan orang-orang yang punya pengaruh. Menurut kita, merekalah yang akan
membuat hidup kita aman dan tentram. Lalu kita lupa kepada Kristus Sang Mesias
dan Tuhan kita yang berkuasa di sorga, di bumi dan di bawah bumi. Kita tidak
lagi bergantung harap kepada-Nya. Kehadiran-Nya tidak kita rasakan dalam hidup
kita. Melalui kebenaran firman Tuhan di atas, memanggil kita untuk kembali
mengandalkan Tuhan. Memanggil kita untuk mengalami dan merasakan kehadiran
Kristus dalam hidup kita. Sehingga ketika kita mengalami badai yang akan
mengancam hidup kita, maka kita tahu bahwa ada Yesus yang berkuasa dan sanggup
untuk menenangkan badai di dalam hidup kita.
Post a Comment for "Barometer Iman "