Cakap Menggunakan Kebenaran
Cakap menggunakan kebenaran ~ Landasan firman Tuhan untuk tema strtegi menggali dan menikmati berkat terpendam, diambil dari kitab Amsal. Demikian firman Tuhan : “Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya” – Amsal 20:5.
Membutuhkan sebuah pewahyuan dan petunjuk untuk menemukan kebenaran yang sudah ditabur dan ada di kedalaman hati kita. Ada kebenaran yang pernah ditabur ke dalam hati kita yang tidak pernah di timba, semua kebenaran yang berguna itu hanya dibiarkan mengendap di kedalaman hati kita saja. Ironisnya, kebenaran itu bisa memerdekakan kehidupan kita dan membawa solusi bagi pergumulan hidup ini.
Ayat bacaan hari ini menggambarkan sebuah sumur yang dalam, di mana airnya terletak jauh di bawah permukaan tanah. Untuk mendapatkan air itu, dimana ada hikmat dan kebenaran, maka diperlukan cara yang benar untuk membawa air itu ke permukaan. Hanya orang yang mau mengambil keputusan untuk bertumbuh dewasa yang akan bertindak dan menimba air kebenaran itu.
Sebagian besar orang akan mencari “air” yang lebih mudah di tempat lain, sesuai dengan keinginan dagingnya, bukan untuk kebutuhan kerohaniannya. Banyak manusia khususnya orang percaya, yang sudah mendengar sebuah khotbah, membaca Alkitab atau sebuah renungan rohani, bahkan mendengar langsung sebuah kesaksian orang lain tentang kebaikan dan kebesaran Tuhan. Ironisnya, dia tidak pernah mengalami Tuhan.
Kata “rancangan” adalah “etsah” dalam bahasa Ibrani, artinya: sebuah pedoman, kebijakan, tujuan atau nasehat. Roh Kudus sudah meletakkan pedoman, kebijakan, tujuan dan nasehat di dalam hati orang percaya. Tugas kita adalah menimba, atau “dalah” dalam bahasa Ibrani yang artinya: menurunkan sebuah ember dan membawa ke permukaan.
Untuk ini bisa terjadi, kita patut menyingkirkan semua pikiran dan perasaan yang hanya mementingkan keinginan daging kita. Kebenaran yang tertanam di dalam kita patut ditimba ke permukaan untuk menjadi panduan kehidupan, supaya kita bisa hidup maksimal dan sampai ke tujuan yang Tuhan sudah tetapkan bagi kita.
Kata “pandai” artinya “tabun” dalam bahasa Ibrani yang artinya bisa dan cakap dalam argumentasi. Seringkali keinginan kita akan sampai di permukaan terlebih dahulu dan untuk sebuah kebenaran mengalahkan keinginan, membutuhkan sebuah “kecakapan dalam argumentasi”, artinya kita sanggup mengalahkan keinginan daging dan mati terhadap daging kita.
Kita harus pandai atau cakap untuk menaklukkan diri sendiri. Pergumulan manusia paling berat bukan melawan iblis (dia tidak memiliki kuasa atas Anda), tetapi menaklukkan diri sendiri. Ketika ini terjadi maka kebenaran yang sudah tertanam di dalam hati akan keluar ke permukaan dan menguasai hidup kita. Pada akhirnya kita bisa berjalan di dalam kemenangan hari lepas hari. AMIN !
Post a Comment for "Cakap Menggunakan Kebenaran"