Jika Tuhan Menghendakinya
Jika
Tuhan menghendakinya ~ Renungan kita ini
diambil dari tulisan rasul Yakobus, yaitu dalam Yakobus 4:13-17. Rasul Yakobus
dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup
dan berbuat ini dan itu” – Yakobus 4:15.
Hidup di dunia itu singkat. Kata pepatah Jawa, “urip mung mampir ngombe” [hidup itu hanya mampir minum]. Gambaran hidup manusia dalam Alkitab juga sama singkatnya. Seperti suatu giliran jaga malam, seperti mimpi, seperti bunga dan rumput, seperti angin dan bayangan (Mazmur 90:4-5; 103:15; 144:4). Bacaan hari ini melengkapinya. Seperti uap! Sebentar ada lalu lenyap (ayat 14).
Bagaimana harus menata hidup dalam waktu yang seperti “uap” ini? Rasul Yakobus menasihatkan agar umat percaya tak mengandalkan diri sendiri, tetapi memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan (ayat 15-16). Kita melakukan ini dan itu “jika Tuhan menghendakinya ....”
Hidup di dunia itu singkat. Kata pepatah Jawa, “urip mung mampir ngombe” [hidup itu hanya mampir minum]. Gambaran hidup manusia dalam Alkitab juga sama singkatnya. Seperti suatu giliran jaga malam, seperti mimpi, seperti bunga dan rumput, seperti angin dan bayangan (Mazmur 90:4-5; 103:15; 144:4). Bacaan hari ini melengkapinya. Seperti uap! Sebentar ada lalu lenyap (ayat 14).
Bagaimana harus menata hidup dalam waktu yang seperti “uap” ini? Rasul Yakobus menasihatkan agar umat percaya tak mengandalkan diri sendiri, tetapi memikirkan apa yang dikehendaki Tuhan (ayat 15-16). Kita melakukan ini dan itu “jika Tuhan menghendakinya ....”
Ungkapan ini jelas bukan hanya bagian dari sopan santun agar seseorang
terlihat rendah hati dan rohani atau alasan menghibur diri menghadapi berbagai
ketidakpastian. Namun, merupakan ekspresi ketundukan pada kedaulatan Tuhan
mengakui bahwa Dialah pemegang kendali atas hidup ini. Kehendak-Nya, isi
hati-Nya penting bagi kita.
Dr. Michael Griffiths, dalam buku Ambillah Aku Melayani Engkau, berkata: “Kita punya satu hidup untuk ditempuh. Mungkin sudah kita lalui seperempat, sepertiga, setengah, bahkan mungkin lebih dari itu. Apa yang sudah kita lalui itu sudah lampau, dan takkan kembali lagi.
Dr. Michael Griffiths, dalam buku Ambillah Aku Melayani Engkau, berkata: “Kita punya satu hidup untuk ditempuh. Mungkin sudah kita lalui seperempat, sepertiga, setengah, bahkan mungkin lebih dari itu. Apa yang sudah kita lalui itu sudah lampau, dan takkan kembali lagi.
Tetapi bagaimana dengan yang masih sisa? Apakah yang akan kita lakukan
dengan itu?” Hidup itu singkat; tak terduga. Mari membuat perencanaan dalam
kehidupan pribadi, keluarga, dan pekerjaan di awal tahun ini, dengan
sungguh-sungguh mengakui kedaulatan Tuhan dan menundukkan diri pada
kehendak-Nya.
YA TUHAN, MESKI HIDUPKU SEPERTI UAP YANG
MUDAH BERLALU.
BIARLAH HADIRKU MEMBAWA AROMA HARUM DI HADAPAN-MU
BIARLAH HADIRKU MEMBAWA AROMA HARUM DI HADAPAN-MU
Sumber: renunganhariandotnet
Post a Comment for "Jika Tuhan Menghendakinya"