Komitmen Sebagai Murid Kristus
Komitmen sebagai murid Kristus ~ Renungan kita ini diambil dari surat rasul Paulus kepada anak rohaninya yaitu Timotius. Rasul Paulus menulis kepada Timotius demikian: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran" - 2 Timotius 3:16.
Jonathan Edward, pelari lompat jangkit dari Inggris, adalah pemegang rekor dunia pada tiga Olimpiade berturut-turut dan ditahbiskan sebagai World Athlete of the Year pada 1995. Prestasi ini tak lepas dari komitmen dan pengorbanan dalam berlatih.
Ia juga berdisiplin dalam pola makan dan tidur. Ia bersaksi: "Komitmen untuk berprestasi seperti dengan komitmen yang diperlukan dalam mengikuti Kristus. Namun, lompat jangkit tidak mendominasi hidup saya; Kristuslah yang mendominasi hidup saya".
Menjadi murid Kristus memerlukan komitmen. Nas hari ini menunjukkan empat komitmen seorang murid. Pertama, mau diajar. Jemaat mula-mula mereka pertama-tama hidup dalam pengajaran rasul-rasul (Kisah Para Rasul 2:42). Firman Tuhan juga bermanfaat untuk mengajar (2 Timotius 3:16). Aktivitas pokok seorang murid adalah belajar. Sebagai murid, kita harus sukarela diajar Tuhan setiap waktu dalam firman-Nya.
Kedua, mau dikoreksi kesalahannya. Hal ini rasanya sukar, namun penting. Kita diajar untuk mengenali mana yang benar dan mana yang salah. Ketika membuka firman Tuhan, kita harus siap untuk berkata: "Saya salah". Jika keyakinan kita yakini tidak sejalan dengan firman Tuhan, perlu kerendahan hati untuk tidak berdalih.
Tiga, mau berubah. Sebaiknya, kita harus menutup telinga atau Alkitab kita, jika tidak siap menjadi murid. Pasalnya, menjadi murid harus siap berubah!. Setiap kita yang sudah mengalami Yesus dan karya-Nya dalam hidup kita, maka ada jaminan pasti untuk mengalami perubahan. Mengapa? Karena ada Roh Kudus di dalam hati kita yang memberi kemampuan kepada kita untuk berubah.
Empat, menjadi pelaku firman Tuhan. Menjadi murid Kristus, kita dituntut untuk komit menerapkan atau mengaplikasikan firman Tuhan secara total dalam hidup kita setiap hari. Firman Tuhan bukan soal berapa banyak yang kita tahu tentang firman Tuhan. Melainkan bagaimana firman Tuhan itu "menjadi daging" dalam hidup kita. Jadi, yang penting bukan apa yang kita tahu tentang Firman Tuhan, melainkan apa yang kita lakukan dengan firman Tuhan yang kita tahu itu.
Oleh karena itu, sebagai murid Kristus, marilah kita untuk mengambil sikap berkomitmen membuktikan diri kita kepada dunia bahwa benar kita ini adalah murid Kristus yang dibuktikan dengan senantiasa mau diajar, bersedia untuk dikoreksi kesalahan kita, siap untuk berubah dan jadilah pelaku firman Tuhan. Amin
Jonathan Edward, pelari lompat jangkit dari Inggris, adalah pemegang rekor dunia pada tiga Olimpiade berturut-turut dan ditahbiskan sebagai World Athlete of the Year pada 1995. Prestasi ini tak lepas dari komitmen dan pengorbanan dalam berlatih.
Ia juga berdisiplin dalam pola makan dan tidur. Ia bersaksi: "Komitmen untuk berprestasi seperti dengan komitmen yang diperlukan dalam mengikuti Kristus. Namun, lompat jangkit tidak mendominasi hidup saya; Kristuslah yang mendominasi hidup saya".
Menjadi murid Kristus memerlukan komitmen. Nas hari ini menunjukkan empat komitmen seorang murid. Pertama, mau diajar. Jemaat mula-mula mereka pertama-tama hidup dalam pengajaran rasul-rasul (Kisah Para Rasul 2:42). Firman Tuhan juga bermanfaat untuk mengajar (2 Timotius 3:16). Aktivitas pokok seorang murid adalah belajar. Sebagai murid, kita harus sukarela diajar Tuhan setiap waktu dalam firman-Nya.
Kedua, mau dikoreksi kesalahannya. Hal ini rasanya sukar, namun penting. Kita diajar untuk mengenali mana yang benar dan mana yang salah. Ketika membuka firman Tuhan, kita harus siap untuk berkata: "Saya salah". Jika keyakinan kita yakini tidak sejalan dengan firman Tuhan, perlu kerendahan hati untuk tidak berdalih.
Tiga, mau berubah. Sebaiknya, kita harus menutup telinga atau Alkitab kita, jika tidak siap menjadi murid. Pasalnya, menjadi murid harus siap berubah!. Setiap kita yang sudah mengalami Yesus dan karya-Nya dalam hidup kita, maka ada jaminan pasti untuk mengalami perubahan. Mengapa? Karena ada Roh Kudus di dalam hati kita yang memberi kemampuan kepada kita untuk berubah.
Empat, menjadi pelaku firman Tuhan. Menjadi murid Kristus, kita dituntut untuk komit menerapkan atau mengaplikasikan firman Tuhan secara total dalam hidup kita setiap hari. Firman Tuhan bukan soal berapa banyak yang kita tahu tentang firman Tuhan. Melainkan bagaimana firman Tuhan itu "menjadi daging" dalam hidup kita. Jadi, yang penting bukan apa yang kita tahu tentang Firman Tuhan, melainkan apa yang kita lakukan dengan firman Tuhan yang kita tahu itu.
Oleh karena itu, sebagai murid Kristus, marilah kita untuk mengambil sikap berkomitmen membuktikan diri kita kepada dunia bahwa benar kita ini adalah murid Kristus yang dibuktikan dengan senantiasa mau diajar, bersedia untuk dikoreksi kesalahan kita, siap untuk berubah dan jadilah pelaku firman Tuhan. Amin
Post a Comment for "Komitmen Sebagai Murid Kristus"