Menjadi Serupa Dengan Kristus
Menjadi serupa dengan Kristus ~ Renungan kita ini diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Kolose. Rasul Paulus menulis demikian: "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman ... hendaklah hatimu melimpah dengan syukur" - Kolose 2:7.
Melankolik, kolerik, sanguin dan plegmatik merupakan penggolongan manusia berdasarkan karakternya. Teori penggolongan manusia menjadi empat tipe kepribadian ini lahir dari kepercayaan orang Yunani kuno bahwa tubuh manusia tersusun oleh empat macam cairan, yang dalam bahasa Yunani disebut melanchole (cairan empedu hitam), chole (cairan empedu kuning), phlem (lendir) dan sanguis (bahasa Latin: darah). Menurut mereka, setiap orang memiliki kecenderungan kepribadian tertentu sejak lahir karena perbedaan komposisi cairan-cairan ini.
Kepercayaan ini sendiri sudah dibantah oleh para ilmuwan modern. Namun, sistem penggolongannya masih populer, terutama di kalangan awam. Sekadar sebagai bahan diskusi, tak menjadi masalah. Sayangnya, klasifikasi ini kerap dijadikan alasan orang untuk tidak mau memperbaiki diri.
"Saya lahir dengan kepribadian begini, jadi memang saya lemah di hal-hal ini", begitu kilah sebagian orang. Seakan-akan kepribadian dan karakternya tidak mungkin lagi berubah. Padahal, setiap manusia terus berubah sepanjang hidupnya. Masalahnya, ke arah manakah ia berubah?
Alkitab mengajarkan bahwa kita sebagai umat Allah harus berubah semakin sempurna. Sebab, setelah Kristus menebus kita, kita dipanggil untuk "dibangun di atas Dia" (Kolose 2:7). Untuk semakin berpusat dan semakin sempurna di dalam Dia.
Jadi, selama kita belum memiliki "kepribadian seperti Dia", kita harus terus memperbaiki diri. Dengan pertolongan Roh Kudus, kita tekun mengejar kesempurnaan. Membangun karakter mulia, meninggalkan kecenderungan-kecenderungan yang kurang mulia, menjadi dewasa rohani dan menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Ada banyak arah perubahan, namun berubahlah ke arah Kristus dan nyatakan dalam hidup kita bahwa kepribadian Kristus hidup di dalam kita. Rasul Paulus menulis: "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" - Roma 12:1.
Melankolik, kolerik, sanguin dan plegmatik merupakan penggolongan manusia berdasarkan karakternya. Teori penggolongan manusia menjadi empat tipe kepribadian ini lahir dari kepercayaan orang Yunani kuno bahwa tubuh manusia tersusun oleh empat macam cairan, yang dalam bahasa Yunani disebut melanchole (cairan empedu hitam), chole (cairan empedu kuning), phlem (lendir) dan sanguis (bahasa Latin: darah). Menurut mereka, setiap orang memiliki kecenderungan kepribadian tertentu sejak lahir karena perbedaan komposisi cairan-cairan ini.
Kepercayaan ini sendiri sudah dibantah oleh para ilmuwan modern. Namun, sistem penggolongannya masih populer, terutama di kalangan awam. Sekadar sebagai bahan diskusi, tak menjadi masalah. Sayangnya, klasifikasi ini kerap dijadikan alasan orang untuk tidak mau memperbaiki diri.
"Saya lahir dengan kepribadian begini, jadi memang saya lemah di hal-hal ini", begitu kilah sebagian orang. Seakan-akan kepribadian dan karakternya tidak mungkin lagi berubah. Padahal, setiap manusia terus berubah sepanjang hidupnya. Masalahnya, ke arah manakah ia berubah?
Alkitab mengajarkan bahwa kita sebagai umat Allah harus berubah semakin sempurna. Sebab, setelah Kristus menebus kita, kita dipanggil untuk "dibangun di atas Dia" (Kolose 2:7). Untuk semakin berpusat dan semakin sempurna di dalam Dia.
Jadi, selama kita belum memiliki "kepribadian seperti Dia", kita harus terus memperbaiki diri. Dengan pertolongan Roh Kudus, kita tekun mengejar kesempurnaan. Membangun karakter mulia, meninggalkan kecenderungan-kecenderungan yang kurang mulia, menjadi dewasa rohani dan menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Ada banyak arah perubahan, namun berubahlah ke arah Kristus dan nyatakan dalam hidup kita bahwa kepribadian Kristus hidup di dalam kita. Rasul Paulus menulis: "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" - Roma 12:1.
Post a Comment for "Menjadi Serupa Dengan Kristus"