Bahaya Hidup Dalam Iri Hati
Bahaya
hidup dalam iri hati ~ Renungan kita ini
diambil dari kitab Kejadian 37:1-11. Penulis kitab Kejadian berkaitan dengan
tema tersebut, menulis dalam pimpinan Roh Kudus demikian: “Setelah dilihat oleh
saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya,
maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah” –
Kejadian 37:4.
John Stott, teolog dan penulis, mengatakan, “Semua kejahatan di muka bumi ini berawal dari satu sumber, yaitu kesombongan dan iri hati.” Karena iri hati, Kain membunuh Habel, adiknya. Karena iri hati, orang Yahudi menyerahkan Yesus agar disalibkan. Karena iri hati, sekarang ini banyak orang berusaha membunuh reputasi atau kebaikan orang lain.
Iri hati terjadi ketika seseorang tidak bisa menerima bahwa orang lain memiliki kelebihan: lebih kaya, lebih cantik atau tampan, lebih populer, lebih berbakat, dan lain-lain. Iri hati berdampak buruk pada diri seseorang dan mendorongnya berbuat jahat pada orang yang menjadi sasaran iri hatinya akibat rasa tidak puas yang terpendam. Seperti kanker, iri hati menggerogoti vitalitas hidup dan jiwa manusia.
Salomo mengatakan, “Iri hati membusukkan tulang" (Ams. 14:30). Orang yang dikuasai iri hati akan menjadi kalap, gelap mata, bahkan terhadap saudara kandungnya. Itulah yang menimpa saudara-saudara Yusuf. Karena iri hati, mereka ingin membunuh Yusuf, namun kemudian memasukkannya ke sumur dan menjualnya kepada orang Midian (ay. 12-36). Walaupun iri hati mereka beralasan, bukan berarti sikap buruk itu harus dipelihara. Ketika iri hati dibiarkan, cinta pun padam.
Iri hati muncul karena seseorang terlalu memfokuskan perhatian pada milik orang lain sehingga ia lupa untuk bersyukur pada Tuhan dan puas atas miliknya sendiri. Agar terlepas dari cengkraman iri hati, ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan oleh Tuhan.
IRI HATI PADA ORANG LAIN TAK AKAN PERNAH MENAMBAHI
APA YANG TELAH KITA MILIKI, MALAH AKAN MENGGEROGOTINYA
Sumber: renunganhariandotnet.
Post a Comment for "Bahaya Hidup Dalam Iri Hati"