Translate

Brand Anak Tuhan

Brand anak Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan kita ini diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat di kota Efesus, yaitu Efesus 2:1-10. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya" Efesus 2:10.

Mari perhatikan ayat emas di atas. Cermati kata "hidup di dalamnya". Frasa "hidup di dalam" ini maksudnya "di dalam" apa, Saudaraku? Ya, di dalam Kristus tentunya. Bagaimana pemahamannya?

Sebagai orang percaya, kita mengaku percaya Tuhan. Namun, semua orang bisa saja ngaku-ngaku seperti itu sih. Mirip seperti kejadian-kejadian di jalanan. Ketika seseorang melanggar lalu lintas, lalu diberhentikan polisi, mereka ngaku sebagai anak jenderal A, saudara pejabat B atau pengakuan-pengakuan lainnya.


Nah, di dalam kekristenan juga banyak orang yang ngaku-ngaku percaya Tuhan. Mereka turut terlibat melayani Tuhan, sibuk di dalam kegiatan gereja dan banyak kegiatan pelayanan lainnya. Tidak cukup cuma ngaku-ngaku percaya saja sebetulnya. Harus ada bukti dalam kehidupan sehari-hari apakah sungguh ada Tuhan di dalam diri kita?

Ketika tren dunia sekarang ini adalah konsumtif, kita yang "di dalam"nya punya Tuhan, bagaimana menyikapinya? Ketika semua teman pakai tas, sepatu, produk perawatan branded, apakah kita ikut-ikutan atau tetap tampil sedia kala, tidak ikutan berlaku konsumtif.

Ada tren luar biasa di luar sana. Orang-orang rela antri belasan jam demi membeli celana boxer dan kaos oblong branded padahal harganya sehelai jutaan rupiah. Ketika memakai barang branded, rasanya mereka jadi keren, stylish, diperhatikan, dan diakui oleh orang lain. Branded identik dengan harga diri dan pengakuan.

Kita ini walaupun ngga pakai barang branded, sudah ada brandednya lho.. Brand kita adalah "Anak Tuhan". Walaupun tidak tinggi, kulit hitam, hidung pesek, suara cempreng, nilai kita tetap tinggi di hadapan Tuhan.

Ada Yesus di dalam diri kita yang membuat nilai kita tak ternilai. Semuanya karena ada urapan kuasa Tuhan atas brand kita. Jangan repot dengan tren dunia. Jangan habiskan waktu untuk mikirin apa kata orang.

Repotlah dengan apa kata Tuhan. Ikuti apa maunya Tuhan. Ayo, tunjukkan bahwa ada Yesus di dalam diri kita melalui perilaku keseharian kita. Akui Yesus di segala jalan kehidupan kita, maka kita akan jadi brand-brand bernilai tinggi di mata dunia.

Post a Comment for "Brand Anak Tuhan"