Sikap Orang Kristen Terhadap Kekayaan

Sikap orang kristen terhadap kekayaan ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan kita ini diambil dari Injil Lukas 12:13-21. Mamon bukanlah oknum pribadi yang setara dengan Allah, melainkan letak hati dan cara pandang kita terhadap harta yang kita yakini bisa menjamin kenyamanan jiwa kita.

Ada 2 cara pandang yang menjadikan mamon sebagai tuan dan ilah dalam hidup kita:

Pertama, kita menjadikan mamon sebagai tuan dan ilah, karena kita percaya mamon bisa menjadi rumah bagi raga, jiwa dan roh kita (mamon = rumah harta benda). Untuk menjelaskan hal tersebut, Yesus memberikan perumpamaan orang kaya yang hartanya berlimpah-limpah dan ingin membangun rumah harta bagi ketenangan jiwanya:

“aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!”. Nah..orang tersebut telah menjadikan harta sebagai mamon, rumah dan tuan bagi jiwanya.

Kedua, ketika kita melihat Allah hanya sebagai “rumah harta benda”, sumber kekayaan yang bisa diakses untuk kebesaran dan kenyamanan diri sendiri, maka disinilah Allah telah kita ubah menjadi mamon.

Ajaran Yesus tentang “rumah Bapa” di sorga, diubah menjadi “rumah harta” di bumi. Allah kita sembah dan puja hanya untuk memenuhkan serakahnya jiwa dan meneduhkan kecemasan hati.

Jadi, Waspadalah terhadap cara pandang yang menjadikan mamon sebagai ilah atau cara beriman yang menjadikan Allah sebagai mamon. Karena para penyembah mamon itu bisa jadi orang yang terang terangan mengatakan “duitlah allahku!” atau bisa juga orang yang kelihatannya sangat saleh dan rohani, yang mengatakan “Allah itu duitku!”.

Orang yang nampaknya setia memuja Allah, namun orientasinya adalah menjadikan Allah sebagai “rumah harta benda” bagi keserakahan jiwanya. Sebab itu, kita perlu terus berjaga atas kesadaran HATI dan MATA kita.

Share :