Pembawa Damai: Tujuan Panggilan Tuhan
Pembawa damai: tujuan
panggilan Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada orang Kristen yang ada di kota
Kolose, yaitu dalam Kolose 3:15. Rasul Paulus dalam pimpinan, tuntunan,
bimbingan, arahan dan ilham Roh Kudus menulis: “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena
untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah”.
Sebagai
pembawa damai, sesungguhnya kita harus menemukan diri kita sudah di dalam Tuhan
Yesus Kristus. Artinya ialah bahwa totalitas hidup kita ada di dalam otoritas,
kuasa, kedaulatan dan pemerintahan Tuhan Yesus Kristus secara penuh.
Kutipan
firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Paulus di atas, kita menemukan bahwa Allah
yang memanggil kita memiliki tujuan indah dan spesial bagi kita. Tujuan indah
dan spesial itu ialah aupaya hidup kita diperintah oleh Kristus yang adalah
sumber damai sejahtera bagi kita.
Kemudian,
setalh hidup kita diperintah oleh Kristus yang adalah sumber damai sejahtera
bagi kita, selanjutnya dimotivasi untuk bersyukur. Hal ini penting supaya jangan
sampai kita menjadi sombong dan tinggi hati karena ketika hidup kita nyaman dan
memiliki fasilitas yang dibutuhkan kita menganggap bahwa semua itu adalah
karena usaha kita.
Dengan
kita bersyukur kepada Tuhan, maka kita mengakui bahwa segala sesuatu yang ada
pada diri kita, semua itu berasal dari Tuhan. Dengan kita bersyukur kepada
Tuhan, maka kita mengakui bahwa Tuhanlah satu-satunya yang layak menerima
segala pujian dan hormat dari kita.
Sejak
semula Allah mau supaya manusia hidup dalam damai sejahtera. Hal itu ditegaskan
oleh Allah melalui nabi Yeremia, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan
apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari
depan yang penuh harapan” – Yeremia 29:11.
Realisasi
dari rancangan damai sejahtera Allah itu ditandai dengan hadirnya sorga di
bumi. Kolonisasi (perluasan) kerajaan sorga di bumi ditandai dengan adanya
Taman Eden – Kejadian 2.
Sejak
Yesus lahir, melayani, mati, bangkit dan naik ke sorga, maka sejak itulah damai
sejahtera dinikmati oleh manusia yang berkenan kepada Allah. Dikatakan
demikian, karena sebelum Yesus datang, manusia hidup dalam kekacauan dan
kehilangan rasa aman serta kedamaian. Hidup manusia masih berada dalam kondisi
yang bermusuhan dengan Allah, sesama, diri sendiri dan lingkungan.
Damai
sejahtera sangat penting bagi manusia. Itu sebabnya semua manusia mencari damai
sejahtera dengan berbagai cara. Namun, semua usaha yang dilakukan oleh manusia
sia-sia. Mengapa? Karena damai sejahtera tidak dapat dibeli. Damai sejahtera
hanya ada pada Allah. Karenanya, jika kita ingin memiliki damai sejahtera, maka
dekatkanlah diri kepada Allah di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus.
Seperti doa bapa Gereja
Fransiskus dari Asisi, kami ingin memohon, “Tuhan jadikanlah aku alat damai
sejahtera-Mu, Agar di tempat
kebencian aku membawa kasih; Di tempat penghinaan aku membawa pengampunan; Di tempat perselisihan, aku membawa
kerukunan; Di tempat kesesatan, aku
membawa kebenaran; Di tempat
kebimbangan, aku membawa pengharapan; Di
tempat kegelapan, aku mebawa terang; Dan
di tempat dukacita, aku membawa sukacita; Agar kami Tuhan, tidak hanya ingin
dihibur, tetapi terlebih ingin menghibur;
Tidak hanya ingin dimengerti, tetapi menaruh pengertian; Tidak hanya ingin disayangi, tetapi terlebih ingin mengasihi; Karena
dengan merelakan diri, kami menjadi kaya dengan kasih-Mu; Dengan kehilangan diri, kami memperoleh keselamatan yang dari
pada-Mu; Dengan mengampuni, kami menerima
pengampunan. AMIN
Post a Comment for "Pembawa Damai: Tujuan Panggilan Tuhan"