Belajar Dari Yusuf Untuk Menjadi Sukses
Belajar dari Yusuf untuk menjadi sukses ~ Landasan firman Tuhan untuk tema belajar dari Yusuf untuk menjadi sukses diambil dari kitab Kejadian. Demikian firman Tuhan : “Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya” – Kejadian 37:5.
Yusuf adalah pribadi yang polos, tulus, apa adanya. Mulut dan hatinya sama. Ia menceritakan mimpinya kepada saudara saudaranya. Maka bertambahlah kebencian mereka kepada Yusuf. Dimulai dari iri hati, pohon kebencian itu dipelihara, maka dituailah racun kehidupan. Mereka menyusun rencana untuk menyingkirkan Yusuf. Yusuf dijual seharga 20 syikal perak kepada saudagar Midian, untuk dijual sebagai budak di Mesir.
PERJALANAN PANJANG, BERLIKU DILALUI YUSUF
Potifar, pegawai istana Firaun, yang juga kepala pengawal raja membeli Yusuf. Yusuf yang fisiknya tampan dan memiliki karakter yang sangat baik, disertai Tuhan, sehingga pekerjaannya di rumah Potifar berhasil menyenangkan hati majikannya. Diberi kepercayaan penuh menjadi kepala rumah tangga Potifar.
Bencana kedua kalinya menimpa Yusuf. Ia difitnah dan dituduh akan memperkosa istri Potifar. Yusuf digiring dan dijebloskan kedalam penjara untuk waktu yang tidak jelas, berapa lama ia harus mendekam. Kita membaca kisah Yusuf, ia harus menelan pil yang sangat pahit, atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.
Ia diam seribu bahasa, tidak ada pembelaan diri sama sekali yang dilakukan Yusuf atas fitnah keji yang dituduhkan kepadanya. Yusuf diam, tidak menggunakan haknya sama sekali. Suatu upaya dan langkah yang semestinya wajar ditempuhnya.
Inilah hebatnya Yusuf ! Yusuf tidak menggunakan hak nya untuk membela diri. Beda dengan kebanyakkan orang disekitar kita. Marah dan berusaha membalas, jika kita dipermalukan. Yusuf tidak melakukan itu. Sepenuhnya ia menyadari, GUSTI ORA SARE. Tuhannya tidak tidur ! Sekalipun ia harus mendekam dibalik dinginnya tembok penjara, walaupun reputasi dan harga dirinya hancur, meskipun nampaknya tamat sudah kariernya, Yusuf sepenuhnya percaya, INILAH JALAN TUHAN yang harus dilewatinya.
JALAN TUHAN TERKADANG SEMPIT
Kita sudah belajar tentang Jalan Tuhan beberapa hari yang lalu. Jalan Tuhan beda dengan jalan kita, seperti langit dan bumi. Sulit bagi kita untuk menerima balasan yang tidak setimpal dengan perbuatan kita.
AIR SUSU DIBALAS DENGAN AIR TUBA
Kita protes dengan keras, kita mengadukan hak kita yang dirampas, kita melawan sekuat tenaga bahkan dengan cara cara yang duniawi, untuk memperoleh apa yang seharusnya kita terima. Manusiawi, wajar dan memang begitulah seharusnya, pikir kita. Tetapi tidak bagi MANUSIA HEBAT. Manusia hebat selalu instropeksi, berkaca diri, memeriksa adakah yang salah dari dirinya, ucapannya, langkahnya dan perbuatannya.
Manusia hebat tidak pernah berkilah ini dan itu, membela hak haknya. Manusia hebat selalu naik ketempat kudusNya Tuhan. Mengadu dan menceritakan perjalanan dan derita hidupnya, seperti yang Asaf lakukan ketika ia melihat ketidak adilan disekitarnya.
Tanpa menyesali atas jasa jasa dan pengabdiannya selama ini dirumah Potifar, Yusuf berjalan dengan langkah tegap dan pasti menuju kepenjara. Ia sangat yakin, inilah jalan dan rencana Tuhan bagi hidupnya. Tidak pernah ia bertanya, bukankah rencanamu menjadikan aku seorang yang hebat? Yusuf belajar mengerti JALAN TUHAN. Untuk menerima sesuatu yang hebat, mimpinya itu, ia harus siap untuk dibentuk Tuhan menjadi PRIBADI YANG HEBAT
BAGAIMANA DENGAN ANDA?
Menyerahkah anda ketika diminta Tuhan untuk mendaki gunung kesusahan? Mundurkah anda, ketika badai besar menghempas bahtera hidup anda? Hanyutkah anda, pada saat ombak kehidupan bergulung gulung menyerang anda? Meyesalkah anda, ketika jasa dan perbuatan baik anda tidak diperhitungkan? MARI BELAJAR DARI YUSUF, MANUSIA HEBAT ITU.
Post a Comment for "Belajar Dari Yusuf Untuk Menjadi Sukses"