Menjadi Kaya Dalam Kemurahan Hati
Menjadi kaya dalam kemurahan hati ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan kita ini diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat yang ada di kota Korintus, yaitu dalam 2 Korintus 9:1-15. 2 Salah satu jenis kelompok orang percaya yang senang saya temui adalah orang-orang yang murah hati. Apakah mereka selalu termasuk orang yang berkelimpahan secara materi? Ternyata tidak selalu, bahkan ada yang secara ekonomi terbilang cukup terbatas.
Namun, mereka kaya dalam kemurahan hati, sehingga dimampukan untuk memberi dengan kerelaan dan penuh sukacita. Kondisi hati yang demikian saya percaya menarik perhatian Allah memberkati mereka.
Nas renungan hari ini mengajarkan kepada kita mengenai janji berkat kepada orang yang menunjukkan kemurahan hati, di mana Allah tak hanya melipatgandakan "benih yang ditaburkan", tetapi juga menumbuhkan buah-buah kebenaran dari si pemberi (ay.10). Dari sini kita dapat memahami bahwa orang yang gemar berbagi, ada potensi untuk berbuah kebenaran dalam hidupnya semakin bertumbuh dan terlihat nyata.
Berkat lainnya, hidup si pemberi akan diperkaya dalam kemurahan hati, sehingga ia seolah takkan pernah kehabisan cara untuk menunjukkan kemurahan hatinya kepada sesama. Kehidupan seperti ini disebutkan oleh firman Tuhan akan membangkitkan syukur kepada Allah bagi orang yang melihatnya.
Rindukah kita mengalami berkat dari kemurahan hati? Mari belajar untuk menjadi pribadi yang murah hati, dengan apa pun yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini. Tak perlu membandingkan diri dengan keadaan orang lain, supaya kemurahan hati kita autentik, karena kita rindu menjadi saluran berkat bagi sesama. Bukankah Allah juga sudah terlebih dahulu bermurah hati dengan kita?
Dalam kemurahan hati, ada berkat Tuhan yang dialirkan.
Post a Comment for "Menjadi Kaya Dalam Kemurahan Hati"