Balaslah Kejahatan Dengan Kebaikan
Balaslah kejahatan dengan kebaikan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema balaslah kejahatan dengan kebaikan bagi renungan kita ini, diambil dari Injil Matius 5:44-48. Secara lengkap firman Tuhan tersebut saya lampirkan di bawah ini.
Matius 5:44-48.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”
Cara yang tepat dalam memperlakukan musuh adalah menunjukkan kasih dan kemurahan hati kepadanya. Tatkala kita menunjukkan kasih, pengampunan, dan kemurahan hati kepada musuh, sesungguhnya kita telah mengejutkan dia, dan dengan tidak melukainya kita telah mengubah dia dari seorang musuh menjadi teman.
Yusuf adalah teladan dalam hal mengasihi musuh. Karena iri hati dan dengki saudara-saudaranya tega membuang Yusuf ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak ke Mesir, yang kemudian menghantarkannya masuk penjara. Namun karena campur tangan Tuhan, kehidupan Yusuf diubahkan: dari seorang budak dan tahanan menjadi seorang penguasa di Mesir. Ketika terjadi kelaparan hebat pergilah saudara-saudara Yusuf ke Mesir demi mendapatkan gandum. Bertemulah Yusuf dengan saudara-saudaranya yang telah menyakiti dan membencinya, tapi keadaan berbeda, Yusuf sudah menjadi penguasa atau orang ke-2 di Mesir.
Apa yang diperbuat Yusuf? Bukankah ini kesempatan emas baginya untuk membalas dendam, membalas semua perlakuan mereka di masa lalu? Ternyata Yusuf tidak melakukan hal yang demikian. Ketika bertemu dengan saudara-saudaranya Yusuf justru mendemonstrasikan kasih dan kemurahan hatinya. "...janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:5), lalu "Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka." (Kejadian 45:15).
Kasih adalah inti dari Injil dan kekristenan, karena itu sebagai pengikut Kristus kita harus mengikuti jejak Tuhan Yesus dan menjadikan kasih sebagai gaya hidup sehari-hari, sebab "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Di tengah dunia yang penuh kejahatan, di mana orang suka menerapkan prinsip pembalasan dendam, orang percaya justru dituntut menjadi pribadi yang berbeda dari dunia ini. Kita ditugasi untuk menjadi saluran kasih kepada orang lain sekalipun kita dibenci dan dimusuhi sebagai balasannya.
Kasih dibalas dengan kasih adalah hal biasa, namun bila benci dibalas dengan kasih itu luar biasa, dan itulah yang harus dilakukan oleh orang percaya!.
Post a Comment for "Balaslah Kejahatan Dengan Kebaikan"