Translate

Sosialita Iman

Sosialita iman ~ Landasan firman Allah untuk tema renungan kita sosialita iman diambil dari Injil Matius. Demikianlah firman Allah : “… Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni” – Matius 9:2. Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 8-10. Ketika kegemparan menyerbu seiring wabah pandemik di seputaran kuartal pertama 2020, banyak selisih atau gesek pendapat di kalangan komunitas kristiani sendiri. Topiknya seputar iman. Muncul tuduhan terhadap mereka yang meniadakan ibadah di gereja serta menggantinya dengan ibadah online sebagai penakut, tidak beriman.
Tersebar ujaran, atas nama iman, tentang keyakinan diri bakal selamat meskipun banyak di sekitarnya yang rubuh. Rupanya pernyataan-pernyataan sejenis ini beranggapan yang penting “iman saya” dan “keselamatan saya”. Siapa sanggup menilai iman, kecuali Allah? Yesus yang sanggup melihat hati manusia. Dosa dalam hati si lumpuh, dilihat-Nya (ay. 2). Tuduhan penghujatan yang terbisik hanya dalam hati, diketahui-Nya (ay. 3). Hati yang jahat bukan rahasia bagi-Nya (ay. 4). Namun, iman keempat penggotong temannya yang lumpuh demi memperoleh kesembuhan pun dikenali-Nya (ay. 2). Bagi Yesus, iman tidak berhenti hanya sebagai perkara pribadi, imanku, imanmu. Dia melihat iman serentak secara kolektif, iman mereka. Mengejutkan, bukan? Ingat, iman itu berdimensi sosial!. Bukan melulu tentang “saya”. Jika saya beriman namun serentak membahayakan sesama, itu egois. Anjuran menjaga jarak fisik dan menunda pertemuan-pertemuan sosial dalam rangka penanggulangan wabah bukan harus dilihat sebagai ketakutan. Sebaliknya, itu adalah sebentuk kesadaran, tanggapan, dan kepedulian akan keselamatan bersama. Beriman harus dimaknai secara tepat dengan hikmat, jangan sampai tak ada bedanya dengan sebentuk egoisme belaka. Tak perlu memamerkan iman, sebaliknya tunjukkanlah kepedulian. Itulah sosialita iman. Selamat beraktivitas, tetap semangat dan selalu andalkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memberkati hidup, keluarga, pekerjaan dan pelayanan kita. Amin

Post a Comment for "Sosialita Iman"