Rahasia Mental Baja Rasul Paulus
Rahasia mental baja rasul Paulus ~ Renungan kita ini diambil dari tulisan rasul Paulus kepada orang Kristen yang ada di kota Korintus, yaitu dalam 2 Korintus 4:8. Rasul Paulus menulis dalam pimpinan Roh Kudus demikian: "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjebpit; kami habis akal, namun tidak putus asa".
Kutipan firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Paulus di atas, memberikan kepada suatu informasi yang luar biasa tentang karakter dan mentalitas rasul Paulus di dalam melaksanakan perintah Tuhan dalam hidup dan pelayanannya. Karena berita Injil yang disampaikannya, ia mengalami penganiayaan yang membuat mereka kehabisan ide, gagasan alias mengalami jalan buntu.
Ada pepatah klasik yang menegaskan bahwa: "Palu menghancurkan kaca, tetapi palu membentuk baja". Kaca memiliki sifat rentan, mudah retak, pecah, dan hancur bila terkena benturan. Sebaliknya, baja memiliki sifat kuat, kokoh, dan tidak mudah pecah.
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, ketika masalah menghantam, kita akan mudah hancur. Sebaliknya jika kita bermental baja, kita akan tetap tangguh di tengah deraan masalah yang berat. Karakter dan mentalitas semacam itulah yang harus kita punyai atau miliki dalam mengikut Kristus di dunia ini.
Rasul Paulus contoh pribadi yang tangguh dan bermental baja. Dari mana ia mendapatkan watak itu? Hal itu dimulai dengan tidak mengandalkan kekuatannya pribadi, melainkan menyadari "bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami" - 2 Korintus 4:7.
Kesadaran itumembuatnya tidak tawar hati. Dalam segala hal ia ditindas, namun tidak ditinggalkan sendirian; ia dihempaskan, namun tidak binasa. Inilah rahasia mental bajanya. Rasul Paulus senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuhnya supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuhnya.
Jika saat ini kita sedang mengalami masalah dan hantaman, jangan meresponnya secara keliru. Jika kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan pribadi, kita akan seperti kaca atau meminjam istilah Paulus, bejana tanah liat.
Kita akan mudah retak dan hancur. Namun, ketika kita meminta hikmat dan kekuatan dari Allah, kita akan mengalami kuasa-Nya. Dia sungguh-sungguh turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya.
Kutipan firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Paulus di atas, memberikan kepada suatu informasi yang luar biasa tentang karakter dan mentalitas rasul Paulus di dalam melaksanakan perintah Tuhan dalam hidup dan pelayanannya. Karena berita Injil yang disampaikannya, ia mengalami penganiayaan yang membuat mereka kehabisan ide, gagasan alias mengalami jalan buntu.
Ada pepatah klasik yang menegaskan bahwa: "Palu menghancurkan kaca, tetapi palu membentuk baja". Kaca memiliki sifat rentan, mudah retak, pecah, dan hancur bila terkena benturan. Sebaliknya, baja memiliki sifat kuat, kokoh, dan tidak mudah pecah.
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, ketika masalah menghantam, kita akan mudah hancur. Sebaliknya jika kita bermental baja, kita akan tetap tangguh di tengah deraan masalah yang berat. Karakter dan mentalitas semacam itulah yang harus kita punyai atau miliki dalam mengikut Kristus di dunia ini.
Rasul Paulus contoh pribadi yang tangguh dan bermental baja. Dari mana ia mendapatkan watak itu? Hal itu dimulai dengan tidak mengandalkan kekuatannya pribadi, melainkan menyadari "bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami" - 2 Korintus 4:7.
Kesadaran itumembuatnya tidak tawar hati. Dalam segala hal ia ditindas, namun tidak ditinggalkan sendirian; ia dihempaskan, namun tidak binasa. Inilah rahasia mental bajanya. Rasul Paulus senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuhnya supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuhnya.
Jika saat ini kita sedang mengalami masalah dan hantaman, jangan meresponnya secara keliru. Jika kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan pribadi, kita akan seperti kaca atau meminjam istilah Paulus, bejana tanah liat.
Kita akan mudah retak dan hancur. Namun, ketika kita meminta hikmat dan kekuatan dari Allah, kita akan mengalami kuasa-Nya. Dia sungguh-sungguh turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya.
Post a Comment for "Rahasia Mental Baja Rasul Paulus"