4 Cara Memproteksi Diri Dari Pengaruh Dosa

4 cara memproteksi diri dari pengaruh dosa ~ Sekalipun kita sudah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi, namun bukan berarti kita sudah sempurna dan tidak lagi bisa jatuh ke dalam dosa. Dengan demikian, kita masih berpotensi untuk gagal dan tidak taat kepada Tuhan dan firman-Nya.

Oleh sebab itu, kita harus berusaha supaya kita tidak jatuh dalam dosa. Bagaimana caranya? Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan yaitu:

Satu, kita harus membiarkan diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus.

Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Trinitas. Dia diutus untuk menolong kita supaya tetap hidup dalam kebenaran dan berkemenangan atas setiap cobaan dalam hidup ini.

Melalui Galatia 5:16-25, Paulus memberi penjelasan penting tentang hidup dalam Roh sebagai suatu panggilan bagi kita. Ini berarti secara aktif kita harus mengikuti gerakan Roh Kudus, dan tidak mengikuti kedagingan kita lagi.

Dua, membaca Alkitab setiap hari.

2 Timotius 3:16-17, menegaskan tentang manfaat firman Tuhan bagi kehidupan kita.
Alkitab mengajar bagaimana kita hidup dan apa yang seharusnya kita percaya. Alkitab menolong kita untuk mengevaluasi; saat kita mengambil jalan yang salah dan menolong kita untuk kembali ke jalan yang benar dan terus berjalan di jalan itu.

Tiga, hidup dalam kehidupan doa.

Doa merupakan salah satu senjata yang ampuh untuk mengalahkan dosa dan kuasanya dalam hidup kita. Kita ada persekutuan doa, waktu berdoa, dan sebagainya, namun kita tidak menggunakannya sesuai contoh yang ditunjukkan gereja mula-mula (Kisah Rasul 3:1; 4:31; 6:4; 13:1-3, dll). Paulus berkali-kali mengatakan bagaimana dia berdoa bagi mereka-mereka yang dia layani.

Empat, setia mengikuti ibadah di gereja.

Ketika setia beribadah setiap hari Minggu, maka sebenarnya kita mendapatkan kekuatan dan motivasi untuk hidup taat kepada Tuhan dan firman-Nya. Teman-teman dalam satu persekutuan atau komunitas membantu kita untuk bertumbuh di dalam Kristus. Yesus berkata di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, Dia ada di tengah-tengah mereka (Matius 18:20). 

Paulus menyarankan kita jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, sebagaimana yang dilakukan oleh oleh beberapa orang, tetapi menggunakan kesempatan itu untuk saling menasihati satu dengan yang lain dalam kasih dan pekerjaan baik (Ibrani 10:24-25). 

Share :