Translate

Sikap Kita Terhadap Perubahan

Sikap kita terhadap perubahan ~ Firman Tuhan untuk renungan kita ini diambil dari Perjanjian Lama, yaitu dalam kitab Yesaya 43:19a. Penulis kitab Yesaya menulis: “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?”.

Perubahan senantiasa terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini. Perubahan tersebut meliputi totalitas segmen dan aspek kehidupan kita. Hidup kita sudah pasti berubah. Stile atau gaya hidup atau penampilan kita juga ikut berubah. Dunia ilmu pengetahuan dan teknologi juga terus berubah dan berkembang. Bahkan musim di dunia ini pun juga ikut berubah.

Sebagai pengikut Kristus, kita dihadapkan dengan semua perubahan tersebut. Kadang kita cemas dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Kecemasan terhadap perubahan itu membuat kita menjadi tidak nyaman. Ketidaknyamanan itu karena kita berpikir bahwa  perubahan-perubahan itu membuat hidup kita sulit.


Menghadapi semua perubahan yang terjadi, kita harus berhati-hati dan bersikap bijaksana dalam menyambut setiap perubahan. Kadang kita tidak suka dengan perubahan karena kita merasa sudah puas dengan apa yang ada. Kita sudah nyaman dengan situasi dan keadaan kita.

Hal itu akan membuat kita hidup santai, tidak pernah sungguh-sungguh mengalami perubahan dan pertumbuhan yang sebenarnya. Pada hal kalau kita memiliki sikap yang tepat terhadap setiap perubahan, pasti kita akan mengalami banyak hal yang positif dalam hidup kita.

Oleh karena itu, kita harus berubah supaya kita dapat bertumbuh. Sebab kalau kita terus-menerus menolak perubahan, maka kita sedang membatasi ruang gerak dan potensi kita untuk berkembang. Dampaknya secara rohani, kita sedang membatasi Allah dan kuasa-Nya bekerja di dalam dan melalui kita.

Padahal sesungguhnya Allah menginginkan kita untuk bertumbuh, berkembang dan menghasilkan buah dalam rentang waktu hidup kita. Allah dan kuasa-Nya dapat kita andalkan dalam totalitas hidup kita. Allah sanggup memakai kita untuk melakukan sesuatu yang besar sepanjang kita bersedia untuk mengalami keajaiban kuasa-Nya dalam hidup kita.

Sebagai pengikut Kristus, kita harus bisa memiliki sikap hidup yang fleksibel dan siap serta bekeinginan kuat untuk melakukan hal-hal baru dalam aktivitas hidup kita. Allah pasti akan mengaruniakan kepada kita hikmat dan kemampuan untuk mengerjakan hal-hal baik itu dalam hidup kita.

Sebagian orang belum maksimal dan memaksimalkan potensi dalam dirinya. Itu sebabnya, mereka belum menghasilkan apa-apa dalam hidupnya. Mengapa? Karena mereka diikat dan dibelenggu oleh hal-hal negatif, peristiwa-peristiwa traumatis di masa lalu dan alasan-alasan lainnya, sehingga mereka tidak produktif dalam hidupnya.

Jika Anda berada di posisi itu sekarang, sadarilah bahwa Anda tidak dibatasi oleh masa lalu Anda, oleh keadaan ekonomi Anda; Anda juga tidak dibatasi oleh mereka yang mengatakan bahwa Anda dapat atau tidak dapat melakukan sesuatu. Anda mampu melakukan apa saja. Anda hanya dibatasi oleh iman dan rasa percaya Anda. 

Pikiran Anda membangun iman dan rasa percaya dalam diri Anda, oleh sebab itu, mari menjadi proaktif dan terus memperbaharui pikiran Anda dengan Firman Allah. Siap sedia dan terbukalah terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi dalam hidup Anda serta persiapkan diri Anda untuk hal-hal baru yang sudah Allah sediakan bagi Anda saat ini dan di masa mendatang.

Rasul Paulus dalam pimpinan, tuntuan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadakuFilipi 4:13. Artinya bersama dengan Allah dan kuasa-Nya, kita pasti cakap menanggung dan melakukan segala sesuatu yang bermanfaat dan berdampak positif bagi kehidupan.

Post a Comment for "Sikap Kita Terhadap Perubahan"