Translate

Rahasia Untuk Disertai Oleh Allah

Rahasia untuk disertai oleh Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan kita ini diambil dari surat rasul Paulus, yaitu dalam 2 Korintus 13:1-13. Dalam 2 Korintus 13:11b, rasul Paulus dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!”.

Ada banyak faktor dalam hidup bersama yang membuat tidak terciptanya kesehatian. Sifat egois, iri hati, cemburu, persaingan yang tidak sehat, keinginan yang tidak tercapai dan lain sebagainya. Semua itu bisa menciptakan dan berpotensi untuk terjadinya konflik di dalam setiap komunitas.

Jika suami-istri tidak sehati dalam menjalankan roda kehidupan berumah tangga, maka potensi konflik itu sangat terbuka. Bila sudah begitu, bila tidak segera diselesaikan, bisa berujung kepada hal yang tidak diingin, yaitu perceraian terjadi. Kalau sudah begitu, maka ada banyak yang menjadi korban.

Pada sisi lain, bila dalam sebuah pelayanan, para pendeta dan majelis tidak sehati sepkir, maka bisa dipastikan akan mengganggu aktivitas pelayanan. Kalau tidak segera diselesaikan dengan baik dan benar, maka benih-benih perpecahan akan tumbuh. Dan kalau dibiarkan terus, maka bisa dipastikan akan terjadi perpecahan dalam gereja.


Kedua kasus di atas, walaupun masih banyak kasus lainnya merupakan representasi dari kasus-kasus lainnya yang dipicu oleh adanya sifat tidak sehati dalam suatu komunitas. Itu sebabnya damai sejahtera tidak akan tercipta dalam komunitas yang memelihara sifat mementingkan diri sendiri dan mau menang sendiri.

Rasul Paulus memberikan nasihat kepada segenap jemaat di Korintus agar mereka senantiasa sehati dan sepikir. Hal ini penting dalam suatu komunitas tubuh Kristus. Karena jemaat di Korintus ada kecenderungan untuk terjadinya silang sengketa yang dipicu oleh sifat-sifat egois dan mau menang sendiri.
Apakah yang dimaksudkan sehati sepikir? Bagaimana kita bisa sehati sepikir jika kita memiliki latar belakang hidup yang berbeda dan cara hidup yang berbeda pula?  Sehati sepikir yang dimaksudkan oleh rasul Paulus ini adalah berbicara mengenai kesatuan hati dan kesatuan tujuan dalam mengerjakan perkara-perkara rohani.  Jika jemaat Tuhan benar-benar hidup dalam kesatuan ini, maka kita dapat berjalan beriringan dalam melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya.

Bagaimana jemaat Tuhan dapat hidup dalam damai sejahtera, bila mereka tidak sehati sepikir, alias masing-masing mementingkan ego atau diri sendiri?  Berjalan sendiri-sendiri, saling menyalahkan, saling bergosip satu sama lain. 

Hal itu sangat bertentangan dengan firman Tuhan, sebab di dalam Kristus: “...ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” – Filipi 2:1-14.

Sebagai anggota tubuh Kristus dan satu keluarga Kerajaan Sorga hendaknya kita saling mendoakan, saling menasihati, saling mendorong, saling menopang dan saling mendahului dalam menyatakan kasih.  Jikalau kita melakukan apa yang firman Tuhan ajarkan ini maka kita akan hidup dalam damai sejahtera dan mengalami berkat Tuhan. 

Jemaat yang sehati sepikir adalah tanda adanya kerukunan. “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya” – Mazmur 133:1, 3b.

Post a Comment for "Rahasia Untuk Disertai Oleh Allah"