Mendengar Dan Taat Kepada Tuhan
Mendengar
dan taat kepada Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan kita
ini diambil dari kitab Keluaran 39:32-43. Bahasa Inggris menerjemahkan kata
”taat” sebagai ”obey”. Kata ini berasal dari bahasa Latin, yaitu ”obedire”.
Term ini tersusun dari dua kata, yaitu ob ’to’ (kata depan) dan audire ’listen/
mendengar’. Jadi, secara literal, ”obedire” artinya adalah mendengar.
Dari konsep etimologi ini,
kita bisa menarik sebuah kesimpulan sederhana. Ternyata, ketaatan terkait erat
dengan keaktifan mendengar. Seseorang bisa patuh jika ia memperhatikan perintah
yang diberikan kepadanya. Ketaatan pertama kali muncul dari telinga yang
terarah kepada si pemberi perintah.
Nas bacaan kita hari ini
mengatakan bahwa Musa sudah selesai membangun Kemah Pertemuan – “Demikianlah
diselesaikan segala pekerjaan melengkapi Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
Orang Israel telah melakukannya tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa, demikianlah mereka melakukannya” – Keluaran 39:32. Ada banyak ornamen
pelengkap dari Kemah itu (33-41). Itu semua terbuat dari berbagai jenis bahan
baku, mulai dari emas, perak, dan tembaga.
Setelah pekerjaan itu
rampung, Musa terlihat puas. Alkitab mencatat bahwa ia mengerjakan semua tepat
seperti perintah Allah – “Tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa,
demikianlah dilakukan orang Israel segala pekerjaan melengkapi itu” – Keluaran 39:42.
Bahkan, Alkitab mengulang pernyataan ini dua kali pada ayat 43. Kemudian, nas
ini ditutup dengan Musa memberkati bangsa Israel.
Presisi (ketepatan) menjadi
kata kunci dalam menilai ketaatan. Musa taat dan teliti mengerjakan tugasnya.
Setiap detail ukuran dan bentuk dari Kemah Pertemuan itu dikerjakannya persis
seperti kemauan Tuhan.
Apa rahasia ketaatan Musa?
Ketaatan itu bermula dari pendengarannya yang cermat pada suara Allah. Tanpa
mendengar firman Allah terlebih dahulu, Musa pasti tidak tahu apa
keinginan-Nya.
Kita hidup di era dimana
kerja secara berlebihan. Keadaan ini membentuk kesadaran kita
seolah kerja adalah segalanya. Akibatnya, kita lupa pada satu fase penting
sebelum badai kesibukan kerja melanda. Apa itu? Kita kerap lalai untuk
mendengar firman Allah tentang apa yang harus dikerjakan. Padahal, tanpa tahu
isi hati-Nya, semua pekerjaan kita adalah kesia-siaan belaka.
Post a Comment for "Mendengar Dan Taat Kepada Tuhan"