Taat Melakukan Firman Tuhan
Taat
melakukan firman Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan
kita ini diambil dari kitab 1 Raja-Raja 17:7-15. Dalam 1 Raja-Raja 17:15,
penulis kitab 1 Raja-Raja dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham
Roh Kudus, menulis: “Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti
yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu
mendapat makan beberapa waktu lamanya”.
Di dalam Alkitab atau Kitab Suci kita menemukan bahwa baik di Perjanjian Lama maupun yang di Perjanjian Baru, semua umat Allah menghadapi dan mengalami pergumulan dan masalah dalam hidup mereka. Secara khusus pada kesempatan ini kita menemukan bahwa ada seorang janda di Sarfat yang mengalami masalah dalam hidupnya.
Di dalam Alkitab atau Kitab Suci kita menemukan bahwa baik di Perjanjian Lama maupun yang di Perjanjian Baru, semua umat Allah menghadapi dan mengalami pergumulan dan masalah dalam hidup mereka. Secara khusus pada kesempatan ini kita menemukan bahwa ada seorang janda di Sarfat yang mengalami masalah dalam hidupnya.
Janda itu mengalami krisis
ekonomi dalam keluarganya. Krisis ini disebabkan karena secara nasional di
Israel mengalami goncangan ekonomi yang luar biasa. Dalam kondisi sangat
terbatas, dimana tepung dan minyak di rumahnya hanya cukup untuk sekali makan,
Elia meminta roti.
Elia sebagai seorang hamba
Tuhan atau nabi Allah pada masa itu, juga mengalami masalah ekonomi. Awalnya dia
mendapatkan suplai dari sungai kerit namun karena begitu besarnya krisis pada
saat itu sungai kerit pun tidak bisa lagi diharapkan.
Dalam keadaan semacam itu,
Allah hadir dan memerintahkan Elia untuk meninggalkan sungai kerit dan pergi ke
seorang janda di Sarfat. Janda di Sarfat itupun sedang dalam keadaan krisis. Tapi
karena Allah yang perintahkan, Elia pergi juga.
Janda tersebut bisa
beralasan, “Minta saja orang lain, nanti kami tidak bisa makan dengan kenyang
kalau sebagian diberikan kepada Anda.” Namun, janda tersebut lebih percaya perkataan Elia daripada menuruti pertimbangan logikanya. Hasilnya, ia dan
anaknya bukan hanya bisa makan kenyang satu kali, melainkan terpelihara selama
beberapa waktu. Tepat seperti perkataan Elia, sang janda itu mengalami
mukjizat: tepung dan minyak yang tak habis-habis!
Terkadang Tuhan izinkan umat-Nya mengalami kondisi dan situasi seperti janda di Sarfat itu. Dalam kondisi terbatas, bahkan kekurangan, orang cenderung “cari aman” demi kebutuhannya terpenuhi. Namun di hadapan Tuhan, ketika ia melihat ada kerelaan untuk menaati firman-Nya dan mendahulukan kepentingan orang lain, maka Ia takkan segan untuk memberkati kehidupan orang tersebut dengan limpahnya.
Terkadang Tuhan izinkan umat-Nya mengalami kondisi dan situasi seperti janda di Sarfat itu. Dalam kondisi terbatas, bahkan kekurangan, orang cenderung “cari aman” demi kebutuhannya terpenuhi. Namun di hadapan Tuhan, ketika ia melihat ada kerelaan untuk menaati firman-Nya dan mendahulukan kepentingan orang lain, maka Ia takkan segan untuk memberkati kehidupan orang tersebut dengan limpahnya.
Rahasia dari mujizat yang
dialami baik oleh Elia maupun oleh janda di Sarfat itu ialah ketaatan kepada
apa yang Tuhan perintahkan. Ketika kita taat kepada Tuhan dan firman-Nya, maka
cepat atau lambat kita akan mengalami mujizat yang kita butuhkan dalam hidup
ini.
Yang terpenting kita taat
saja. Jangan banyak alasan dan jangan pernah meragukan Tuhan dan firman-Nya. Karena
apa yang Tuhan perintahkan bukan untuk menghancurkan kita. Tetapi justru akan
mendatangkan kebaikan bagi kita.
Post a Comment for "Taat Melakukan Firman Tuhan"