Orang Orang Yang Terpuji

Orang-orang yang terpuji ~ Landasan firman Tuhan untuk tema renungan kita ini diambil dari Roma 16:5-11. “Titip salam untuk kakakmu ya” Kita mungkin salah satu orang yang sering mengucapkan kalimat tersebut. Salam untuk seseorang yang kita anggap sahabat, yang kita hormati atau istimewa sudah menjadi sesuatu yang lumrah dalam pergaulan sehari-hari.

Hal itu pula yang dilakukan Paulus ketika menulis suratnya ini. Di pasal terakhir ini ada dua puluh empat nama yang mendapatkan salam dari Paulus. Pasti mereka adalah orang-orang yang istimewa bagi Paulus sehingga mereka mendapatkan pujian yang tulus dari Paulus.

Salam pertama ditujukan kepada orang-orang Kristen yang suka berhimpun di rumah Priska dan Akwila. Paulus sempat melayani dan mengajar mereka ketika ia menginap dan bekerja di rumah Priska dan Akwila.

Kemudian Paulus memberikan salam kepada orang-orang istimewa yang ada di hatinya. Mereka adalah: Epenetus yang sudah dianggap saudaranya sendiri, Maria wanita yang giat melayani di jemaat, Andronikus dan Yunias pasangan Yahudi yang terpandang diantara para rasul, Ampliatus seseorang yang dikasihi oleh Paulus, Urbanus yang telah menjadi teman kerja Paulus dalam pelayanan, Stakhis yang juga dikasihi Paulus, Apeles yang imannya telah teruji, Herodion sahabat Yahudi Paulus, dan kepada orang-orang Kristen yang ada di rumah Aristobulus dan Narkisus. Kemungkinan besar yang dimaksudkan adalah budak-budak yang menjadi Kristen yang berada di rumah dua orang tersebut.

Dari berbagai nama dan orang yang mendapatkan salam Paulus di atas menunjukkan, bahwa relasi dan pelayanan Paulus meliputi berbagai tingkat sosial, gender dan suku bangsa. Paulus sebagai orang Yahudi asli ternyata mampu melihat seseorang dalam sudut pandang yang baru, sudut pandang kasih karunia. Ia tidak membeda-bedakan atau menganggap dirinya memiliki status lebih tinggi. Baginya semuanya penting, istimewa dan berharga.

Inilah kehidupan Kristen yang penuh kasih karunia. Tidak membeda-bedakan, tidak merendahkan dan tidak mengabaikan saudaranya di dalam Kristus. Bisa menerima orang lain apa adanya dan bisa melihat sisi-sisi baik dari orang tersebut.

Apakah sebagai orang Kristen Anda juga mampu melihat orang lain dalam sudut pandang kasih karunia seperti itu? Inilah kehidupan Kristen yang penuh kasih karunia. Tidak membeda-bedakan, tidak merendahkan dan tidak mengabaikan saudaranya di dalam Kristus.

Share :