Jangan Salah Mengikuti Kata Hati
Jangan salah mengikuti kata hati ~ Landasan firman Allah untuk renungan kita ini diambil dari Injil Lukas. Beginilah sabda firman Allah, “Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini.” Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini” (Lukas 23:4, 5).
Pontius
Pilatus adalah kepanjangan tangan kerajaan Romawi yang ditempatkan di Yudea.
Pilatus bertanggung jawab kepada kaisar Romawi Tiberius. Tiberius menuntut
setiap orang yang ditempatkannya sebagai kepala daerah di suatu wilayah yang
menjadi jajahan Romawi untuk bersikap bijak dengan tidak menolerir setiap
pemberontakan yang menentang Romawi tetapi sekaligus tidak bersikap
sewenang-wenang kepada penduduk di wilayah tersebut.
Ketika memeriksa Yesus, Pilatus mengetahui bahwa Yesus tidak memiliki kedudukan, pasukan tentara ataupun kekayaan yang menjadi modal bagi seseorang untuk bisa melakukan pemberontakan kepada pemerintahan Romawi. Pilatus mengetahui kalau Yesus tidak melakukan pelanggaran hukum yang setimpal dengan hukuman mati.
Di sisi yang lain, imam-imam kepala yang begitu lama menikmati kenyamanan sebagai pemimpin agama bagi orang-orang Yahudi merasa terancam dengan keberadaan dan pengajaran Yesus. Yesus Kristus berkali-kali mengecam secara terbuka para pemimpin agama Yahudi.
Yesus Kristus mengecam para pemimpin agama Yahudi yang telah memberikan beban yang begitu berat bagi orang banyak, tetapi mereka tidak menyentuhnya. Yesus Kristus mengecam para pemimpin agama Yahudi yang telah mengambil keuntungan dari posisi mereka. Yesus Kristus juga mengecam para pemimpin agama Yahudi yang telah bersikap munafik karena mengerjakan hal yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ajarkan.
Sedangkan Yesus begitu populer di mata banyak orang Yahudi karena Dia mengajar dengan kuasa - berbeda dengan para pemimpin agama Yahudi. Para pemimpin Yahudi merasa sangat terancam dengan keberadaan Yesus Kristus. Karena itu mereka berusaha keras menyingkirkan Yesus Kristus dari masyarakat.
Walaupun Pilatus telah menyatakan dengan jelas bahwa tidak ada kesalahan apapun yang didapatinya pada Yesus, imam-imam kepala dan orang banyak itu tetap mendesak supaya Yesus dihukum mati. Imam-imam kepala dan orang banyak membangun fitnah dengan mengatakan bahwa Yesus telah menghasut rakyat untuk tidak membayar pajak kepada kaisar.
Ketika orang menginginkan sesuatu begitu kuat, seringkali berbagai cara - termasuk berbohong dan menggunakan tangan orang lain - digunakan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Ketika orang sangat ingin memperoleh sesuatu, seringkali berbagai cara - termasuk cara yang jahat - dipergunakan untuk merealisasikan keinginan tersebut. Tindakan semacam itu dianggap biasa : demi kebaikan. Tetapi cara yang biasa digunakan banyak orang - tidak selalu benar. Cara yang dianggap wajar dan digunakan mayoritas orang - tidak selalu benar.
Mewaspadai
keinginan kuat terhadap sesuatu di dalam diri kita perlu dilakukan. Jika
keinginan kuat itu menggerakkan kita untuk menghalalkan segala macam cara -
bisa dipastikan bahwa itu adalah tindakan salah dan tidak sesuai dengan
kebenaran Tuhan.
Post a Comment for "Jangan Salah Mengikuti Kata Hati"