Gawai Dan Permasalahannya
Gawai dan permasalahannya ~ Landasan firman Tuhan
untuk renungan kita ini, diambil dari kitab 1 Samuel 2:27-36. Gawai atau
handphone bukan lagi menjadi barang yang spesial atau hanya milik segelintir
orang. Gawai atau handphone telah menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan
manusia.
Semua aktivitas
manusia sekarang ini bergantung kepada gawai atau handphone. Bila istri, atau
suami atau anak ketinggalan tidak jadi masalah. Tinggal disuruh naik ojek
online selesai. Tetapi kalau gawai atau hand phone ketinggalan, pasti pulang
untuk mengambilnya.
Bahkan aktivitas
beribadah kepada Tuhan, gawai atau handphone juga menjadi dilema. Hampir semua
umat Tuhan yang datang beribadah pasti membawa gawai atau handphone atau
smartphonenya. Saat beribadah kepada Tuhan, handphone ikut berbicara, sehingga
banyak mengganggu peribadahan umat Tuhan.
Seorang
pengkhotbah geram menanggapi perilaku sebagian orang percaya yang asyik dengan
gawainya ketika lagu-lagu pujian sedang dinyanyikan atau khotbah sedang
disampaikan.
Ia lantas membandingkan dengan khidmatnya penganut keyakinan
lain ketika sedang beribadah. Sebaliknya, kita beribadah di rumah Allah, tetapi
malah mengabaikan Allah. Sungguh ironis! Sikap seseorang saat beribadah
menunjukkan dengan jelas seberapa dalam penghormatannya kepada Allah.
Kita saja
tidak akan merasa nyaman ketika ada orang bersama dengan kita, seruangan atau
duduk berhadapan ketika kita sedang berbicara, tetapi ia justru lebih asyik
dengan gawainya dan mengabaikan kita.
Jika demikian, bukankah sudah selayaknya Allah mendapatkan
penghormatan, yang ditunjukkan lewat sikap orang percaya ketika ibadah sedang
berlangsung?
Allah mengharapkan agar umat-Nya dapat menaruh hormat secara
tepat kepada-Nya.
Seperti ditegaskan dalam nas hari ini, barangsiapa yang
menghormati Allah, Allah akan menghormatinya juga, tetapi siapa yang menghina
Dia, akan dipandang rendah oleh-Nya.
Tak mudah memang menahan godaan untuk tidak memainkan gawai
selama ibadah berlangsung. Bagaimana dengan sikap kita selama beribadah? Masihkah
kita mengikutinya dengan khidmat, sebagai tanda penghormatan kita kepada Allah,
hamba Tuhan, dan saudara seiman kita?
KITA AKAN
MENGHORMATI ALLAH DI MUKA UMUM JIKA KITA MENGHORMATI DIA DI DALAM HATI.
Post a Comment for "Gawai Dan Permasalahannya"