Translate

Bersyukur Dan Berbagi

Bersyukur dan berbagi ~ Landasan firman Tuhan untuk renungan kita ini diambil dari Injil Matius 5:3. Penulis Injil Matius dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”.

Kutipan firman Tuhan di atas merupakan pernyataan Yesus ketia Dia menyampaikan pengajaran melalui khotbah di atas bukit. Menarik untuk kita pertimbangkan secara baik dan benar pengajaran Yesus terkait dengan orang miskin yang berbahagia.

Secara umum, orang baik Kristen maupun non Kristen, tidak suka dengan yang namanya kemiskinan. Mengapa? Menjadi miskin itu tidak enak, tidak nyaman. Semuanya serba kurang dan cenderung menjadi beban bagi orang lain. Tapi mengapa kok Tuhan Yesus mengatakan berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah? Bagaimana kita memaknai kebahagiaan tersebut?


Saudara, suatu ketika seorang ayah dari keluarga kaya, bermaksud memberi pelajaran tentang kehidupan orang miskin pada anaknya. Mereka menginap beberapa hari di rumah keluarga petani yang miskin, di sebuah dusun di tepi hutan. Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya pada anaknya.

Ayah : “Bagaimana perjalanan kita...?”
Anak : “Oh sangat menarik ayah...”
Ayah : “Kamu melihat kehidupan orang miskin”
Anak : “Ya ayah”
Ayah : “Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan kita ini ?”
Anak : “Yang saya pelajari, kita memiliki satu anjing untuk menjaga rumah kita, mereka punya empat anjing untuk berburu. Kita punya kolam renang kecil di taman, mereka punya sungai yang tiada batas. Kita punya lampu untuk menerangi taman kita, mereka punya bintang yang bersinar di malam hari. Kita memiliki lahan yang kecil untuk hidup, mereka hidup bersama alam. Kita punya pembantu untuk melayani kita, tapi mereka hidup untuk melayani orang lain. Kita punya pagar yang tinggi untuk melindungi kita, mereka punya banyak teman yang saling melindungi”

Sang ayah tercengang diam mendengar jawaban anaknya. Lalu sang anak melanjutkan:
“Terima kasih ayah, karena ayah telah menunjukkan betapa miskinnya kita”.
Wow, Bukankah ini suatu sudut pandang yang menakjubkan?

Saudara, bersyukurlah dengan apa yang telah kita miliki dan jangan pernah risau dengan apa yang tidak kita miliki. Sabab kebahagiaan bukan manakala kita memiliki semuanya. Bukan! Kebahagiaan itu saat kita dimiliki oleh Tuhan. Saat kita mendapati panggilan dan pilihan Tuhan untuk berkarya bagi Kerajaan Allah. Amin

Post a Comment for "Bersyukur Dan Berbagi"