Yesus Menanggung Akibat Pemberontakan Kita
Yesus Menanggung Akibat Pemberontakan Kita ~ Landasan firman Allah untuk tema renungan kita ini diambil dari kitab Yesaya 53:5. Demikianlah sabda Allah, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Pemberontakan adalah tindakan melepaskan diri dari kekuasaan yang sah dengan melakukan perlawanan terhadapnya. Orang yang melakukan pemberontakan akan menjadi musuh langsung dari pemerintahan resmi. Para pemberontak yang tertangkap akan dihukum oleh pemerintahan yang sah. Orang yang melakukan pemberontakan menghadapi konsekwensi hukuman atas pemberontakan yang dilakukannya : dari hukuman ringan hingga hukuman mati.
Kejahatan adalah pelanggaran terhadap hukum yang berlaku di wilayah suatu negara. Karena hukum dibuat agar tercipta ketertiban dan keteraturan umum di suatu wilayah tertentu - maka orang yang melanggar hukum dianggap menciptakan kekacauan umum. Orang yang melakukan pelanggaran hukum menghadapi konsekwensi hukuman atas kejahatan yang dilakukannya. Konsekwensi hukuman tergantung dari berat-ringannya pelanggaran yang dilakukan : dari hukuman penjara hingga hukuman mati.
Pemberontakan terhadap Kerajaan Allah adalah tindakan melepaskan diri dari kekuasaan Allah sebagai pihak yang berotoritas di alam semesta dengan melakukan perlawanan terhadap-Nya. Melakukan kejahatan di dalam Kerajaan Allah berarti melakukan pelanggaran atas hukum kehidupan yang diberikan-Nya untuk menciptakan keteraturan dan ketertiban kehidupan di alam semesta yang diciptakan-Nya.
Baik pemberontak maupun pelanggar hukum di dalam Kerajaan Allah menghadapi konsekwensi hukuman yang ditetapkan Sang Raja : kematian kekal. Tetapi karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini - hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia akibat pemberontakan mereka kepada Allah dan pelanggaran terhadap hukum-Nya dialihkan-Nya kepada orang lain : Anak Tunggal Sang Raja Kerajaan Allah - supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa. Akibatnya, anak-Nya itu harus ditikam dan diremukkan tubuh-Nya.
Rancangan penyelamatan manusia dari kematian kekal yang dilakukan dengan memberikan pengampunan dosa - bukan berdasarkan perbuatan baik - harus dibayar mahal dengan kematian Anak Tunggal Sang Raja Segala Raja. Rancangan keselamatan yang didasarkan kepada rahmat dan belas kasihan-Nya - bukan berdasarkan upaya sendiri - dirancang Tuhan di dalam kekekalan dan disampaikan melalui Yesaya tujuh ratus tahun sebelum eksekusi.
Karena itu sebagai pemberontak dan pelanggar hukum yang seharusnya dihukum mati atas perlawanan kita kepada Raja Kerajaan Allah tetapi dilepaskan dari hukuman mati - sudah selayaknya kita membaktikan hidup bagi hamba Tuhan yang menderita akibat menanggung hukuman kita itu.
Post a Comment for "Yesus Menanggung Akibat Pemberontakan Kita"