KRISTUS HIDUP DALAM AKU

KRISTUS HIDUP DALAM AKU

“namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:20).

Seorang petani menanam benih di tanahnya. Setiap hari ia menyirami, memberi pupuk, dan merawatnya. Lambat laun benih itu bertumbuh menjadi tanaman yang hijau subur. Sang petani tersenyum, sebab ia tahu bahwa benih itu kini bukan lagi hanya biji yang mati, tetapi telah menjadi kehidupan baru. Demikian pula hidup kita di dalam Kristus: manusia lama telah mati, dan kehidupan yang kita jalani sekarang adalah kehidupan baru yang dipenuhi oleh Kristus sendiri.

Rasul Paulus dalam Galatia 2:20 menyatakan suatu kebenaran mendalam: hidup yang sejati bukan lagi tentang “aku” dengan segala keinginanku, melainkan tentang Kristus yang hidup di dalamku. Paulus menekankan bahwa salib Kristus bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi realitas rohani yang mengubah identitas dan arah hidup seseorang.

Hidup lama kita—yang dikuasai oleh dosa, ego, dan ambisi pribadi—telah disalibkan bersama Kristus. Kematian itu bukan akhir, melainkan awal dari kehidupan baru. Sekarang, setiap langkah, pikiran, dan tindakan kita seharusnya dituntun oleh iman kepada Kristus yang telah rela mati demi kasih-Nya kepada kita.

Hidup oleh iman berarti mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada Yesus, bukan hanya dalam perkara besar, tetapi juga dalam keseharian: dalam cara kita bekerja, melayani, mengasihi keluarga, dan berinteraksi dengan sesama. Ketika Kristus hidup dalam kita, dunia akan melihat bukan lagi “aku”, melainkan Kristus yang nyata melalui sikap, perkataan, dan tindakan kita.

Dengan demikian, kita dipanggil untuk hidup bukan demi kesenangan diri, tetapi demi memuliakan Kristus yang telah mengasihi kita sampai menyerahkan diri-Nya di kayu salib. Inilah hidup yang sejati: hidup yang dikuasai oleh kasih Kristus.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah mengasihi dan menyerahkan diri-Mu bagi aku. Tolonglah aku untuk hidup bukan lagi menurut kehendakku, melainkan menurut kehendak-Mu. Biarlah dunia melihat Kristus melalui hidupku setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa, Amin. 🙏

Share :