TUHAN, BENTENG HIDUPKU
TUHAN, BENTENG HIDUPKU
“TUHAN itu bukit batuku,
kubu pertahananku dan penyelamatku; Allahku, gunung batuku, tempat aku
berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku” (Mazmur 18:2).
Bayangkan sebuah kota kuno yang dikelilingi tembok tinggi dan kokoh. Saat musuh datang menyerang, warga kota
tidak perlu lari ke padang gurun, sebab mereka memiliki benteng yang kuat
melindungi mereka. Demikian juga dalam kehidupan kita: ada saat-saat badai
masalah datang—entah itu sakit, pergumulan keluarga, tekanan pekerjaan, atau
rasa takut akan masa depan. Pertanyaannya, ke mana kita lari? Banyak orang
mencari perlindungan pada kekuatan diri, harta, atau bahkan orang lain, tetapi
semuanya bisa runtuh. Hanya Tuhan yang adalah benteng sejati.
Daud menuliskan mazmur ini setelah ia diselamatkan dari tangan musuh. Baginya, Tuhan bukan sekadar konsep, melainkan pengalaman nyata: Allah adalah batu karang yang kokoh, benteng yang tak tergoyahkan, dan perisai yang melindungi. Daud tahu bahwa tanpa Tuhan, ia rapuh dan kalah.
Kita pun sering menghadapi “musuh” dalam bentuk lain: kegagalan, kekecewaan, atau rasa cemas. Namun, ketika kita datang kepada Tuhan, kita menemukan perlindungan yang sejati. Hidup ini tidak pernah bebas dari serangan, tetapi kita memiliki tempat berlindung yang aman. Tuhan bukan hanya memberi pertolongan, Ia sendiri adalah pertolongan itu.
Menjadikan Tuhan benteng hidup berarti menjadikan Dia pusat keyakinan dan pegangan utama. Saat dunia menawarkan benteng semu—kekayaan, status, relasi—semua itu bisa runtuh. Tetapi benteng yang kokoh dalam Kristus akan berdiri selamanya.
Doa:
Tuhan, terima kasih karena Engkau adalah benteng hidupku. Ketika badai kehidupan datang, ajar aku
untuk berlari hanya kepada-Mu, bukan kepada kekuatan diriku atau dunia. Jadikan
aku tetap teguh berpegang pada-Mu, karena hanya dalam Engkau ada keselamatan
dan perlindungan sejati. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa, Amin.
Selamat beraktivitas, tetap semangat dan selalu andalkan Tuhan Yesus. Kiranya Tuhan Yesus memberkati hidup, keluarga, pekerjaan dan pelayanan kita. Amin...🙏
Post a Comment for "TUHAN, BENTENG HIDUPKU"