IBLIS SEBAGAI PENGGODA SEJAK AWAL
IBLIS SEBAGAI
PENGGODA SEJAK AWAL
“Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah” (Kejadian 3:1).
Bacaan Alkitab Setahun: Matius 10-11
Di sebuah pasar, seorang pedagang licik menawarkan emas palsu dengan harga murah. Banyak pembeli tertipu karena silau oleh kemasan. Begitu pula iblis, sejak awal ia menggoda manusia dengan janji manis yang menyesatkan.
Di Taman Eden, iblis tampil sebagai ular yang cerdik. Ia tidak langsung melarang Hawa, tetapi membuatnya ragu akan firman Allah: “Apakah Allah benar-benar berfirman…?” Kemudian ia memutarbalikkan perkataan Allah, lalu menawarkan janji palsu: “Kamu akan menjadi seperti Allah.” Inilah pola godaan sejak semula: menabur keraguan, memutar firman, lalu menggoda dengan kesombongan.
Strategi iblis tetap sama hingga hari ini. Ia tidak selalu datang dengan wujud menakutkan, melainkan dengan tawaran yang tampak masuk akal, menyenangkan, bahkan rohani. Godaan bisa datang lewat ambisi, kompromi kecil, atau keinginan cepat sukses. Semua itu adalah pintu yang membuka jalan bagi dosa.
Kemenangan datang ketika kita menolak godaan dengan firman Allah, sebagaimana Yesus melawan pencobaan di padang gurun. Doa dan firman Allah adalah benteng yang melindungi kita dari tipu muslihat iblis.
Doa:
“Tuhan, kuatkan
aku menghadapi godaan. Ajarku untuk hidup berpegang pada firman-Mu dan senantiasa berserah
kepada-Mu, sehingga aku tidak mudah terjerat oleh tipu daya iblis. Dalam nama
Tuhan Yesus, aku berdoa, Amin.”
Post a Comment for "IBLIS SEBAGAI PENGGODA SEJAK AWAL"