Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JATUH KARENA SOMBONG

JATUH KARENA SOMBONG

“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!” (Yesaya 14:12).

Bacaan Alkitab Setahun:

Matius 5-6

Ada pepatah: “Kesombongan mendahului kehancuran.” Bayangkan seorang raja yang merasa dirinya tak terkalahkan, membangun istana megah, dan menindas rakyatnya. Tidak lama, kerajaannya hancur karena kesombongannya sendiri. Demikian pula Lucifer, yang semula berada di posisi mulia, jatuh karena ingin menyamai Allah.

Kesombongan adalah dosa yang paling berbahaya karena sering tidak disadari. Lucifer tidak jatuh karena lemah, tetapi karena hatinya tinggi hati. Ia berkata dalam hatinya: “Aku hendak naik mengatasi bintang-bintang Allah, aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.” Inilah akar pemberontakan: keangkuhan yang menolak posisi Allah sebagai pusat.

Kejatuhan Lucifer menjadi peringatan keras bagi kita. Manusia pun mudah jatuh dalam dosa yang sama: ketika merasa lebih hebat, lebih bijak, lebih layak dihormati daripada orang lain. Bahkan dalam pelayanan, kesombongan bisa menyusup ketika kita lebih mengejar pujian manusia daripada kemuliaan Allah.

Firman mengingatkan: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati (Yakobus 4:6). Rendah hati bukan berarti minder, melainkan menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah anugerah. Jika Lucifer jatuh karena ingin meninggikan diri, maka kita hanya akan teguh berdiri bila merendahkan diri di bawah tangan Allah.

Doa:

“Tuhan, ajarkan aku untuk hidup rendah hati. Jangan biarkan aku jatuh dalam kesombongan yang menghancurkan. Biarlah setiap keberhasilan mengingatkanku bahwa semua berasal dari anugerah-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa, Amin.”

Post a Comment for "JATUH KARENA SOMBONG"

Translate